Virtual Reality system
1. Lingkungan Virtual Reality.
Kebanyakan
lingkungan Virtual Reality saat ini adalah penyajian pengalaman visual,
yang ditampilkan baik pada layar komputer atau melalu alat khusus seperti stereoscopic display. Tapi beberapa simulasi
mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui
speaker atau headphone.
Simulasi
lingkungan dapat mirip dengan dunia nyata, misalnya, simulasi untuk pilot atau
pelatihan pertempuran, atau dapat berbeda secara signifikan dari kenyataan,
seperti di VR game. Dalam prakteknya, saat ini sangat sulit untuk menciptakan
suatu kesetiaan tinggi pengalaman kenyataan maya, terutama karena keterbatasan
teknis atas daya proses, resolusi gambar dan bandwith komunikasi. Namun,
keterbatasan tersebut diharapkan pada akhirnya dapat diatasi sebagai prosesor,
pencitraan dan teknologi komunikasi data menjadi lebih kuat dan hemat biaya
dari waktu ke waktu.
1. Pengertian Virtual Reality.
Virtual
Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang dibuat sehingga
pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh
komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang
ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Secara
sederhana, Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang
di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan
tertentu. Ciri terpentingnya adalah dengan menggunakan perangkat yang dirancang
untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan
dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata.
1. Konsep dan Pengembangan Virtual Reality.
Istilah
Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Laniermengakui bahwa ia menggunakan istilah
itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan tiruan“ telah
digunakan sejak 1970.
Virtual
Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait
dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.
CAD
pengembangan perangkat lunak, akselerasi perangkat keras grafik, kepala-mount
display, sarung tangan database dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan
gagasan.
Dalam
buku The Metaphysics of Virtual Reality, Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep
yang berbeda Virtual Reality yaitu :
·
Simulasi
·
Interaksi
·
Kepalsuan
·
Imersi
·
Tele Presence
·
Seluruh Tubuh Imersi
·
Jaringan Komunikasi
Untuk
memasuki Virtual Reality, pengguna mengenakan
sarung tangan khusus, earphone, dan kacamata khusus yang terhubung dengan
komputer dan sistem yang di dalamnya. Melalui cara ini, setidaknya tiga indera
tubuh kita terkontrol oleh komputer. Untuk hasil yang lebih baik, biasanya
piranti Virtual Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol
pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan video
yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia virtual yang
disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game permainan
komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis representasi
teks, suara dan grafis.
Sekarang,
istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer.
Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi
oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2(dua) syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
1. Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D yang nyata
menurut perspektif penglihatan pengguna.
2. Kemampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan
pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis
yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia” 3-Dnya.
Saat
berada dalam VR, pengguna akan merasa melebur seolah
menyatu dengan dunianya, dan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada di
sana. Hal ini disebut dengan telepresence.
Menurut Jonathan Stauer, ada dua komponen dalam perasaan
“melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2.
Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna dimanipulasi, yang
biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun saat ini sedang
dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.
Salah
satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam
bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan
perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian
teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara
konvensional.